Pasar Teknologi Global Tumbuh 4,6% di Semester I 2025: Peluang Besar bagi Indonesia

Pasar Teknologi Global Tumbuh 4,6% di Semester I 2025: Peluang Besar bagi Indonesia

Laporan terbaru dari beberapa lembaga riset internasional menunjukkan bahwa pasar teknologi global tumbuh sebesar 4,6% pada semester pertama tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan investasi pada kecerdasan buatan (AI), cloud computing, dan energi digital — menandai kebangkitan sektor teknologi setelah periode ketidakpastian ekonomi global.

Bagi Indonesia, tren ini menjadi peluang emas untuk memperkuat posisi sebagai salah satu pusat ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Beberapa faktor yang berperan besar dalam peningkatan ini antara lain:

1. Adopsi luas teknologi AI dan Agentic AI di sektor bisnis dan pemerintahan.

2. Lonjakan permintaan perangkat lunak berbasis cloud dan keamanan siber.

3. Pertumbuhan pasar perangkat pintar dan Internet of Things (IoT) di negara berkembang.

4. Pergeseran ke arah energi bersih dan digitalisasi industri manufaktur.

Menurut data Bain & Company, perusahaan yang mengintegrasikan AI ke dalam sistem bisnis mereka mampu mencatat efisiensi hingga 25% lebih tinggi dibandingkan yang belum beradaptasi.

Sebagai negara dengan populasi digital terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis untuk memanfaatkan lonjakan investasi global di sektor teknologi.
Beberapa sektor yang menunjukkan potensi tinggi antara lain:

• Teknologi finansial (fintech): didorong oleh inklusi keuangan dan transaksi digital.

• Energi terbarukan dan smart grid: selaras dengan komitmen transisi hijau nasional.

• AI lokal dan big data analytics: meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk efisiensi operasional.

• Ekonomi kreatif digital: dari game, animasi, hingga konten berbasis teknologi AR/VR.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo dan Kemenperin juga mendorong pengembangan pusat data nasional dan digital hub regional, yang diharapkan memperkuat ekosistem teknologi jangka panjang.

Meski peluang terbuka lebar, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan:

• Kesenjangan keterampilan digital di berbagai daerah.

• Ketergantungan terhadap impor perangkat keras dan teknologi inti.

• Perlunya regulasi yang adaptif terhadap perkembangan AI dan data governance.

Tanpa solusi konkret, pertumbuhan yang cepat dapat memunculkan ketimpangan baru antara pelaku besar dan usaha kecil menengah (UMKM).

Pertumbuhan 4,6% pasar teknologi global menandakan awal fase ekspansi baru di sektor digital dunia.
Indonesia, dengan sumber daya manusia yang melimpah dan pasar yang luas, berpeluang besar menjadi pemain utama bila mampu mengintegrasikan inovasi, regulasi adaptif, dan pendidikan digital.

Jika momentum ini dikelola dengan baik, tahun 2025 bisa menjadi tonggak kebangkitan ekosistem teknologi Indonesia — bukan hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai pencipta inovasi global.